Ketum PB PMII ke-2 Mengikhlaskan Jari Tanganya Terputus dalam Khidmah di Organisasi


Peran aktivis PMII pada perjuangan era 1965-1966 cukup berpengaruh, itu terlihat dari pergerakannya yang memimpin gerakan mahasiswa saat itu. Pergerakan yang terwujud dalam tindakan aktivis PMII kala itu membuat mahasiswa percaya bahwa aktivis kultural NU memang handal dalam memimpin.

Berangkat dari keinginan yang kuat untuk bersatu dalam aksi, maka mahasiswa saat itu membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). KAMI memiliki beberapa pokok perjuangan yang tertuju pada orde lama (pemerintahan Soekarno), yang termuat dalam Tritura (Tri Tuntutan Rakyat).

Poin umum dalam Tritura adalah, bubarkan PKI, stabilkan harga, dan bubarkan atau rombak kabinet dwikora. Terdapat 4 organisasi yang bersatu dalam KAMI dalam memperjuangkan terwujudnya Tritura, yaitu PMII, GMNI, PMKRI, Mapancas.

Peran Zamroni (Aktivis PMII) Dalam Perjuangan KAMI

Zamroni selaku aktivis PMII mendapat kepercayaan untuk memimpin KAMI dalam perjuangan dan pergerakannya. Kelincahan dan kesigapan Zamroni memanajemen pergerakan mahasiswa membuat aktivis lain yang bergabung saat itu semakin percaya dengannya.

Perjuangan Zamroni tidak bisa dianggap sebagai pergerakan demonstrasi biasa, ia tidak hanya mencurahkan fikiran, perasaan, dan tindakannya. Zamroni bahkan harus mengikhlaskan jari tangannya (putus) saat perjuangan sedang berlangsung, dia tetap melanjutkan pergerakannya bersama dua jari yang tersisa.

Pengalaman yang cukup mengerikan itu harus menjadi daya spirit bagi aktivis PMII pada masa sekarang. Bukan persoalan hilang jarinya, tapi soal semangat juangnya yang rela berkorban demi idealisme mahasiswa dan cita-cita pergerakan (KAMI saat itu).

Hilangnya jari Zamroni tidak menghilangkan semangatnya untuk terus bergerak, mungkin baginya hanya mati yang bisa menghentikan langkah perjuangan.

Gaya kepemimpinan Zamroni rupanya mampu menjadi spirit persatuan bagi kelompok pemuda, pelajar, bahkan sarjanawan. Secara tidak langsung, KAMI menjadi inspirasi atas terbentuknya Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI).

Tidak berhenti bergerak, Zamroni kemudian turut serta mencetuskan deklarasi pemuda bersama 34 orang pemuda Indonesia. Dari situlah kemudian lahir Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), yang sampai sekarang menjadi organisasi pemuda Indonesia yang sangat berpengaruh.

Keterlibatan Zamroni dalam aktivitas pergerakan mahsiswa saat itu tidak terlepas dari cita-cita pergerakan PMII. Dengan komitmennya, PMII terus mendorong agar kader-kadernya mengambil peran dalam berbagai medan perjuangan dan pergerakan.

Zamroni merupakan salah satu contoh betapa kerasnya jalan perjuangan yang tercatat dalam sejarah PMII.


0 Komentar