Keagungan Ilmu Fiqih


Ilmu fiqih adalah ilmu yang punya lautan sangat luas, punya taman yang sangat indah, punya bintang-bintang sangat cerah sekali, punya kaedah-kaedah yang menetap dihiasi oleh cabang-cabang permasalahan yang jelas tidak akan habis bila dibagikan dengan orang lain dan tidak akan rusak kemuliaannya sepanjang masa.

Ahli fiqih adalah ulama yang menjaga fiqih dan menjadi tiangnya fiqih.

Dia adalah pewaris para nabi. Dengannya agama ini diselamatkan dari kegelapan, diselamatkan di waktu sulit maupun ringan. Dia memberi petunjuk bak bintang-bintang di langit. 

Dia adalah tempat pijakan kita di dunia maupun di akhirat, tempat rujukan belajar dan berfatwa.

Dia punya tempat yang tinggi di atas bintang yang agung.

Dia adalah raja, bahkan raja-raja tunduk dibawah telapak kakinya. Ketika terjadi peperangan yang sangat mencekam maka iman akan mengarah kepada orang teralim dari ahli fiqih. Dia adalah kaum dari segala kaum ketika setiap qobilah bangga dengan kaum nya.

Sebuah syair mengatakan :

بيض الوجوه كريمة أحسابهم # شم الأنوف من الطراز الأول

'' mereka ahli fiqih berwajah putih berketurunan orang orang mulia # dan berhidung mancung putih seperti warna wajahnya ''

Ilmu ini tidak bisa dicapai dengan harapan dan tidak bisa diperoleh dengan kata سوف ( akan ) , لعل ( bisa saja ), لو أني ( andaikan aku.

Dan ilmu ini tidak akan sampai kecuali kepada orang yang mengangkat lengan bajunya ( tanda bersungguh-sungguh), berhijrah meninggalkan orang tuanya ( mondok), mengeratkan tali sarungnya, menyelami lautan, berlumuran debu, menetapi kebingungan demi membuka pintu dikegelapan malam, dan selalu mentakror ( mengulangi pelajarannya) di siang malam, serta menegakkan jiwanya untuk mengarang sebuah karangan demi menghasilkan karya.

Dia tidak punya keinginan kuat selain menyelesaikan masalah umat yang sulit untuk memberikan keputusan, maka dia datang untuk memberi keputusan dan menyelesaikan masalah tersebut. 

Dia mendapat bagian yang sama dengan orang-orang terdahulu dalam hal ilmu. Dia masuk di rawa-rawa yang gelap lagi menakutkan, membuka pintu-pintu yang terkunci sampai orang bodoh mengatakan '' hai ahli fiqih kalian tidak akan mampu menyelesaikan masalah umat yang sulit yang hanya membuatmu lari di tengah jalan''. 

Tetapi ahli fiqih menentang perkataan itu '' akan aku selami semuanya meskipun kamu berlari di tengah langit, kami punya fikiran yang berbeda dengan lalat, kami punya pandangan yang akan menuntaskan rasialisme pendapat, dan kami punya fikiran yang tidak dihiasi seperti hiasan orang-orang bodoh, kami punya fikiran yang jenius. Andaikan terdapat permasalahan di belakang gunung qof maka kami akan terjun kebawah hingga menuntuskan masalah tersebut dibelakangnya. 

Dan ini semata-mata tidak karena pekerjaan seorang hamba, tetapi murni karena anugrah kepada seorang hamba yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Penulis: RikhaAfif

2 Komentar