Refleksi Hari Kebangkitan Nasional: Kaum Pergerakan Siap Menciptakan Perubahan


20 Mei merupakan hari peringatan  kebangkitan nasional. Hari besar yang setiap tahun menjadi momentum refleksi bangsa dalam mengingat rekam sejarah dan peristiwa tentang gerakan sosial dan perjuangan kemerdekaan.

Hari kebangkitan nasional tak ubahnya letupan energi pembaharuan dalam meng-upgrade semangat anak-anak bangsa dalam menghendaki peradaban yang lebih baik. Menyongsong kemerdekaan yang seutuhnya, tanpa tendeng aling-aling, tanpa jeratan post- kolonial yang masih membekas. Mengingat hari besar ini lahir dengan digulirnya babak baru, yaitu pergerakan nasional. 

Napas panjang yang harus dibawa dalam setiap masa ke masa bukan hanya sebatas instrumen ceremonial formal, melainkan juga refleksi kebangkitan yang meliputi nilai-nilai esensial.  

Makna dan artikulasi dalam setiap zaman perlu hendaknya selalu direkonstruksi - bahkan didekonstruksi ulang- sebagai satu bangunan semangat baru yang dimulai kembali sesuai dengan era dan tantangannya.

Terlebih, ketika menginjak zaman dimana segala perubahan fundamental di banyak sektor terjadi setiap saat. Hari kebangkitan nasional menjadi jauh lebih penting ketika disikapi dengan cara pandang utuh terkait tinjauan sejarah dan teropong masa depan yang jelas.

Bukan sebatas kalender tanggal merah, tapi juga menyisihkan arti yang begitu mendalam tentang titik balik sebuah bangsa.

Tapi, bagaimanakah cara membentuk mental Tangguh generasi bangsa? Siapa saja yang mesti berperan dalam menyiapkan, menanam, merawat dan menumbuhkan karakter unggul itu?

Menyitir pernyataan Ki Hajar Dewantara, pelopor Pendidikan Indonesia; “Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah”. Dengan kata lain, untuk dapat melahirkan generasi unggul yang bermental H.E.R.O seperti yang tadi digambarkan, harus dimulai dari lingkup yang kecil, yakni keluarga.

Lalu, bagaimana persisnya agar kita bisa menghasilkan generasi tangguh? Apa yang mesti dilakukan di rumah, di sekolah, di perguruan tinggi hingga masyarakat dalam menangkarkan sikap mental Tangguh, Unggul, Ulet, Pantang Menyerah dan Inovatif?

Yang jelas ini menjadi PR kita bersama untuk seluruh bangsa Indonesia, yang mana demi mempersiapkan SDM ke depan untuk menelurkan generasi hebat. Tentu juga kita sebagai aktivis pergerakan perlu berikhtiar dengan cara tetap produktif untuk berkarya karena di pundak sahabat memiliki tanggung jawab sebagai kaum perubahan yang ada di bumi pertiwi ini. 

Keep spirit to make changes Sahabat, don't be tired because your sweat will be lillah.

0 Komentar