Rintihan Rakyat Pinggiran~Oleh Ilma Kamalia


Para mahasiswa kian terlelap

Dalam ruangan AC mereka serupa mayat 

Warung coffe dijadikan tempat siasat 

Bukan lagi wadah memonitor rakyat

Tak ada lagi yang mendengar tangisan dibawah pantat jembatan

Tak ada lagi yang melihat ceceran darah di antara limbah kota 

Tak ada lagi yang peduli jejeran kepala yang menggantung diri di pinggir trotoar jalan raya

Bangunanlah!

Bangunanlah!

Bangunanlah!

Wahai agen perubahan


Mengapa kau temanku dalam ketakutan

Mengapa kau tak bimbing aku pada  keberanian 

Jika kau tak tau membaca jalan 

Pada siapa kami berpasrah badan

Jika kau tak bisa mencarikan jawaban 

Lah,air mata mana lagi yang harus kami korbankan 


Bangunlah

Bangunlah

Bangunlah.....!!

Wahai Kesatria-kesatria  masa depan  


Kenapa kau terlalu  berkutat dalam nilai

Sedangkan tugas besarmu terbengkalai 

Haruskah menunggu kami menjadi bangkai 

Apakah kau tak pandai membaca keadaan

Ataukah emang sengaja tak memperhatikan

0 Komentar