Refleksi Harlah Ke-2 PMII Rayon Pangeran Wiranegara Dan Rayon Nyi Ageng Maloka


PMII yang pada dasarnya merupakan instrumen gerak sosial budaya, pastinya memiliki arah gerak yang menjadi tujuan dasar di bentuknya PMII sebagai institusi organisasi. PMII yang memiliki landasan PBNU ( Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945 ). Visi keIslaman dan visi keIndonesiaan sebagai ide atau gagasan dasar organisasi PMII. Dimana organisasi ini mempunyai tujuan membentuk pribadi muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai organisasi pergerakan maka basis kader sangat diperlukan oleh PMII Rayon Pangeran Wiranegara & PMII Rayon Nyi Ageng Maloka dalam melanjutkan roda organisasi agar tercapainya tujuan organisasi.

Dua tahun telah melakukan itu sekarang dengan jumlah  kader yang cukup banyak menurut data dari data base PMII Komisariat Al-Kamal tahun ini, dua rayon tersebut sudah Memiliki kurang lebih 40 kade maupun aggota per rayon, ini membuktikan bahwa secara kuantitas dua rayon sudah mampu memberikan basis kader yang mempuni secara kuantitas. Artinya Apa, Untuk bisa mencapai kader sebanyak itu dua rayon pasti memberikan strategi yang mateng dalam menjaring kader dalam Pendekatan untuk proses MAPABA.

Secara pribadi, di Harlah ke-2 tahun ini, semoga kader dan anggota PMII dua rayon terus mengasah diri untuk meningkatkan kualitasnya, tentu dibidangnya masing-masing. Jadi tidak hanya besar secara kuantitas.

Selain itu, saya juga berharap kaderisasi formal bisa lebih tersentralisasi, mendampingi dan mengontrol kaderisasi formal yang dilakukan oleh struktur dibawahnya, sehingga tidak ada lagi “otonomi” kader bodong, sertifikat bodong, Tidak ada efek dari kaderisasi formal terhadap penguatan basis, bahkan terputus atau tidak berkesinambungan.

Saya sepakat dengan apa yang terkadang menjadi pembicaraan di warung kopi oleh sahabat-sahabati elit pejabat intenal kampus, bahwa: "JANGAN MALU NGAKU PMII !"

Maka saya mengajak sahabat-sahabati sekalian untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa kita semua adalah kader yang patut diperjuangkan, tidak bisa dipandang sebelah mata, apalagi dengan pandangan buruk tentang omek (organisasi mahasiswa extra kampus) baik dari sisi akademis, aktivis, hingga organisatoris.

Terakhir, dewasa ini zaman sudah berubah, tentu kaderisasi juga harus adaptif dengan perubahan termasuk harus ada inovasi dan starategi bagaimana menempa anggota dan kader, agar transformasi gerakan PMII bisa kontekstual dengan perubahan zaman.

Untuk itu, kepada sahabat-sahabati rayon pangeran wiranegara dan rayon nyi ageng maloka mari bersama membuka diri dan mengevaluasi apakah kita sudah melakukan apa yang dilakukan pendahulu kita Sahabat Mahbub Djunaedi dkk?

Itu semua kita harapkan, agar PMII dua rayon di lingkup Komisariat Al-Kamal tetap tumbuh subur menjadi pergerakan dan dapat mendorong perubahan yang sejalan dengan tujuan.

Selamat Harlah ke-2 Rayonku ! Tumbuh subur perjuangan !

Ilmu dan Bakti ku berikan, Adil dan makmur ku perjuangkan.

Kontributor: Habibur Rohman

0 Komentar