Logat Pikir Khidmat-Taat vs Logat Pikir Geliat

Suatu hari sekelompok generasi dilahirkan ke dunia. Karakteristik mereka punya jiwa-raga yang sedemikian royal, serta antipati pada kemapanan. Dikabarkan, sekarang mereka sibuk rebutan kursi, beristri, banyak pula yang betah ke sana-kemari tetapi tetap bahari–baik ketika duduk maupun berdiri.

Penutupan RTL Mapaba PMII Komisariat Bambu Runcing Blora, bersama PMII Al-Anwar dan PMII Al-Kamal di Pantai Balongan Kragan.


Kabarnya generasi ini menggenerasi dengan karakteristik yang membaru. Iklim yang sedemikian porak-poranda mendekonstruksi kemapanan palsu, kemudian memoles ulang generasi berikutnya. Berpondasi rasionalitas, generasi yang ditelurkan siap mengeksplorasi dunia. Nahasnya, mereka dianugerahi kecerdasan & kemalasan sekaligus.
Patut divalidasi bahwa generasi macam inilah sang mujaddid yang dikisahkan dalam ramalan. Kecerdasan & kemalasan merupakan peranti ganda untuk menunduk-taklukkan PKS (Peta Kelompok Strategis). Kalau dulu, PKS adalah politisi dan abdi negara, maka PKS kiwari adalah politisi, abdi negara, tenaga didik, pengusaha, jurnalis, bahkan ketum partai sekalipun.

Foto bersama Sahabat Ferhadz Ammar Muhammad, S.H., M.I.P. 

PR-nya, adakah ritual spesial atau tradisi untuk merawat PKS dan bagaimana pengaplikasiannya bagi mujaddid yang diramalkan? Jawabannya ada empat: membaca, diskusi, aksi, dan refleksi. Pengaplikasiannya dengan memperturutkan ruang/panggung edukatif-atraktif. Oleh karena itu, kita tidak asing dengan ujar-ujar "belajar sambil bermain, bermain sambil belajar". Dulu ketika masih duduk di bangku TK/SD, sebelum diajarkan baca-tulis, sang guru akan mengajak murid-muridnya bernyanyi, menari, dan bertepuk tangan. Tujuannya adalah menghadirkan suasana gembira dan daya tarik murid-murid.

Nah, siapkah kita bermanis-manis muka dengan baik-buruknya hari esok? Jangan-jangan masih kelingan kabeh kenangan sing tau dilakoni. Mengingat kita sibuk terlena pada kesadaran magis, belum sepenuhnya menyentuh kesadaran naif, apalagi kritis.
Memangnya anda siapa? Loh, aku siapa kamu siapa? Idihh sok asik ya.

Sharing dan diskusi organik bersama Bung Arip Pai Blora

Kalau bukan kecerdasan emansipatoris, alih-alih kecerdasan substansial, lebih dari 85% rahmat Tuhan sudah tercerabut. Nabi Muhammad diutus ke muka bumi bermitra dengan malaikat Jibril, bukan malaikat Izrail. Jadi harap maklum.
Jangan lupa tepuk tangan!

0 Komentar